Penderita diabetes memang dianggap sangat rentan terhadap berbagai macam komplikasi akut akibat penyakit yang dideritanya. Salah satu komplikasi yang seringkali dialami adalah luka yang tidak kunjung sembuh. Karenanya ketika luka terbentuk di salah satu bagian tubuh, maka sangat disarankan agar penderita melakukan perawatan luka diabetes mellitus. Tujuannya untuk mencegah berkembangnya luka menjadi ulkus yang nantinya justru akan semakin sulit untuk mengatasinya. Bahkan ketika sudah berkembang menjadi ulkus, jenis obat diabetes yang diperoleh penderita untuk menurunkan gula darahnya, tidak mampu membantu mengatasi ulkus tersebut.
Mengingat luka diabetes yang tidak terawat dapat semakin meningkatkan resiko amputasi atau kehilangan salah satu anggota tubuh, maka sudah sewajarnya jika penderita segera melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan memilih alas kaki yang tepat. Dalam hal ini diperlukan alas kaki yang bukan hanya dapat melindungi kaki penderita dari bahaya benda-benda tajam, seperti kerikil, pasir dan semacamnya, melainkan bahannya juga diharapkan dapat menyerap keringat sehingga kaki penderita tidak lembab. Kaki yang lembab hanya akan memicu perkembangan bakteri sehingga membuat kaki menjadi sangat rentan mengalami infeksi. Lalu alas kaki seperti apa yang cocok bagi penderita diabetes? Untuk urusan memilih alas kaki yang tepat, penderita hendaknya mempertimbangkan bahan alas kaki yang hendak digunakan. Untuk sepatu, pilihlah sepatu yang bahannya lentur. Bisa jadi sepatu berbahan karet merupakan pilihan yang tepat bagi penderita mengingat bahan karet sangatlah lentur dan bisa menyerap keringat. Namun seperti ini tidaklah cocok bagi penderita diabetes yang bekerja, khususnya yang bekerja di dalam ruangan. Sepatu kulit, dalam hal ini, dianggap paling cocok untuk melindungi kaki penderita. Benarkah demikian? Sepatu kulit memang bisa dianggap sebagai pilihan alas kaki yang cocok digunakan penderita diabetes yang lebih sering bekerja di dalam ruangan. Namun sadarkah anda bahwa bahan sepatu kulit sebenarnya kurang elastis. Apalagi jika penderita tidak tahu bagaimana cara merawat sepatu kulit yang benar. Alih alih melindungi kakinya, penderita justru akan semakin rentan mengalami lecet akibat kulit kaki yang bergesekan dengan sepatu kulit tersebut. Karenanya pemilihan bahan kulit akan semakin menentukan kenyamanan penderita. Dalam hal pemilihan bahan, sangat disarankan untuk memilih bahan kulit asli. Atau jika memang terpaksa harus memakai kulit imitasi, pilihlah yang kualitasnya bagus. Selain pemilihan bahan kulit sepatu yang akan digunakan, perlu dipertimbangkan pula ukuran sepatunya. Akan lebih baik jika penderita memilih sepatu yang sedikit lebih besar dari ukuran kaki yang sebenarnya. Jadi jika ukuran sepatu penderita 39, pilihlah ukuran diatasnya, yaitu 40. Dengan cara ini, maka diharapkan penderita dapat mengurangi resiko lecet akibat kulit kaki yang bergesekan dengan kulit sepatu, khususnya kulit sepatu yang menempel pada bagian ankle atau pergelangan kaki. Cara lainnya untuk mengurangi resiko kaki lecet juga termasuk penggunaan semir. Semir sepatu nantinya bukan hanya akan menjaga kilap alami sepatu, melainkan juga dapat membantu melenturkan kulit sepatu. Dengan begitu, resiko lecet dapat dihindari sehingga penderita pun akan tetap nyaman dengan sepatu kulitnya.
2 Comments
9/12/2018 05:15:06 pm
informasi yang sangat bermanfaat , terimakasih 9/12/2018 05:22:19 pm
Terimakasih, informasi ini sangat membantu saya Leave a Reply. |